Hello sahabat UCers.
Penampilan seseorang tak mencerminkan jati dirinya yang sebenarnya, makan berhati-hati lah dalam memandang kepribadian orang lain.
Referensi pihak ketiga
Dikisahkan suatu waktu, Leni (nama samaran) membawa anaknya ke sebuah showroom mobil. Tujuannya hari itu dia memang ingin mencari sebuah mobil yang cocok digunakan olehnya buat beraktivitas.
Anak perempuannya sangat bahagia begitu tiba pada showroom itu. Tempatnya sangat luas dan penuh oleh kendaraan beroda empat yg sangat rupawan, sehingga ia pun berlari-lari di dalamnya.
Referensi pihak ketiga
Saat Leni sedang asyik melihat-lihat dan membandingkan harga mobil, tanpa sengaja sang anak berlari ke arah bagian mobil-mobil mewah. Ia melihat ada sebuah mobil Lamborghini yg sangat menarik perhatiannya & saking bagusnya oleh anak jadi ingin memegangnya.
Saat anak itu sedang memegang sambil memandangi estetika mobil tadi, ada seseorang pegawai toko melihatnya dan langsung berteriak; ”Jangan pegang-pegang! Nanti lecet, orang tua kamu niscaya tidak mampu membelinya. Ayo jangan main disini!”
Referensi pihak ketiga
Anak itu pun terkejut mendengar ucapan pelayan toko itu sembari menatapnya tanpa mampu berbuat apa-apa. Namun rupanya peristiwa kurang menyenangkan itu terdengar oleh Leni, ibunya.
Leni pun langsung menghampiri pelayan toko tersebut lalu mengungkapkan, ”Kamu pikir aku tidak sanggup membelinya?! Kalau aku hingga beli, apa yg akan kamu lakukan?!”
Ekspresi wajah si pelayan toko itu pun langsung berubah sebagai masam setelah mendengar ucapan Leni.
Referensi pihak ketiga
Sang manager toko yg mendengar perdebatan itu dengan tergesa-gesa menghampiri mereka & segera meminta maaf. Dengan sopan ia membungkukkan 1/2 tubuhnya & terus meminta maaf pada Leni atas kesalahan pegawainya.
Tetapi Leni masih tak terima atas kejadian ini. Dia adalah seseorang perempuan enerjik yg sukses menjalankan usaha salon kecantikannya, ditambah lagi suaminya pula merupakan seorang pengusaha.
“Apabila kamu berlutut & meminta maaf, aku akan membeli Lamborghini ini. Bagaimana?” ujar Leni.
Semua orang yang berada pada showroom itu seketika terdiam menunduk tidak memahami harus merespon apa. Sang manager lalu melakukan mediasi dengan cara meminta maaf & berjanji akan memotong honor pegawai tadi sebanyak 6 juta rupiah.
Lantaran tidak rela gajinya dipotong sebesar itu, pegawai itu pribadi jongkok & meminta maaf.
“Setiap tamu yg datang ke sini wajib dihormati tak peduli bagaimana penampilannya. Jika anda ingin dihormati, maka hormati dulu orang lain. Di atas langit terdapat langit, jadi jangan pernah merasa diri sendiri paling hebat. Kesombongan hanya akan membawa kehancuran pada diri sendiri.” kata Leni pada oleh pegawai.
Akhirnya Leni pun memaafkan pegawai itu & pulang meninggalkan showroom. Dia membawa anak perempuannya keluar dari situ & berencana buat membeli pada loka lain saja.
Nah, bagaimana berdasarkan teman semua? Bila ada pendapat atau masukan silakan tulis di kolom komentar ya. Jangan lupa berikan like & share jua kemudian klik ikuti bila menyukai postingan ini. Terima kasih.
Baca Sumber
Penampilan seseorang tak mencerminkan jati dirinya yang sebenarnya, makan berhati-hati lah dalam memandang kepribadian orang lain.
Referensi pihak ketiga
Dikisahkan suatu waktu, Leni (nama samaran) membawa anaknya ke sebuah showroom mobil. Tujuannya hari itu dia memang ingin mencari sebuah mobil yang cocok digunakan olehnya buat beraktivitas.
Anak perempuannya sangat bahagia begitu tiba pada showroom itu. Tempatnya sangat luas dan penuh oleh kendaraan beroda empat yg sangat rupawan, sehingga ia pun berlari-lari di dalamnya.
Referensi pihak ketiga
Saat Leni sedang asyik melihat-lihat dan membandingkan harga mobil, tanpa sengaja sang anak berlari ke arah bagian mobil-mobil mewah. Ia melihat ada sebuah mobil Lamborghini yg sangat menarik perhatiannya & saking bagusnya oleh anak jadi ingin memegangnya.
Saat anak itu sedang memegang sambil memandangi estetika mobil tadi, ada seseorang pegawai toko melihatnya dan langsung berteriak; ”Jangan pegang-pegang! Nanti lecet, orang tua kamu niscaya tidak mampu membelinya. Ayo jangan main disini!”
Referensi pihak ketiga
Anak itu pun terkejut mendengar ucapan pelayan toko itu sembari menatapnya tanpa mampu berbuat apa-apa. Namun rupanya peristiwa kurang menyenangkan itu terdengar oleh Leni, ibunya.
Leni pun langsung menghampiri pelayan toko tersebut lalu mengungkapkan, ”Kamu pikir aku tidak sanggup membelinya?! Kalau aku hingga beli, apa yg akan kamu lakukan?!”
Ekspresi wajah si pelayan toko itu pun langsung berubah sebagai masam setelah mendengar ucapan Leni.
Referensi pihak ketiga
Sang manager toko yg mendengar perdebatan itu dengan tergesa-gesa menghampiri mereka & segera meminta maaf. Dengan sopan ia membungkukkan 1/2 tubuhnya & terus meminta maaf pada Leni atas kesalahan pegawainya.
Tetapi Leni masih tak terima atas kejadian ini. Dia adalah seseorang perempuan enerjik yg sukses menjalankan usaha salon kecantikannya, ditambah lagi suaminya pula merupakan seorang pengusaha.
“Apabila kamu berlutut & meminta maaf, aku akan membeli Lamborghini ini. Bagaimana?” ujar Leni.
Semua orang yang berada pada showroom itu seketika terdiam menunduk tidak memahami harus merespon apa. Sang manager lalu melakukan mediasi dengan cara meminta maaf & berjanji akan memotong honor pegawai tadi sebanyak 6 juta rupiah.
Lantaran tidak rela gajinya dipotong sebesar itu, pegawai itu pribadi jongkok & meminta maaf.
“Setiap tamu yg datang ke sini wajib dihormati tak peduli bagaimana penampilannya. Jika anda ingin dihormati, maka hormati dulu orang lain. Di atas langit terdapat langit, jadi jangan pernah merasa diri sendiri paling hebat. Kesombongan hanya akan membawa kehancuran pada diri sendiri.” kata Leni pada oleh pegawai.
Akhirnya Leni pun memaafkan pegawai itu & pulang meninggalkan showroom. Dia membawa anak perempuannya keluar dari situ & berencana buat membeli pada loka lain saja.
Nah, bagaimana berdasarkan teman semua? Bila ada pendapat atau masukan silakan tulis di kolom komentar ya. Jangan lupa berikan like & share jua kemudian klik ikuti bila menyukai postingan ini. Terima kasih.
Baca Sumber