TRIBUNNEWS.COM - Partai Gerindra angkat bicara soal video viral berisi mobil rombongan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sedang melewati jalan tol.
Satu yang mengunggah video tersebut adalah pemilik akun Twitter @purwo82092883, Selasa (15/1/2019) siang.
Video tersebut menunjukkan deretan kendaraan berupa enam mobil dan satu unimog berwarna hitam yang bertuliskan "02", "Prabowo-Sandi", hingga "Djoko Santoso Center".
Deretan kendaraan itu berjalan beriringan di sisi sebelah kanan jalan tol.
Sementara mobil dari pengendara tol lainnya berjalan di sisi kiri tol.
"Asiiiiiikkkkk Lancar sekali Perjalanannya .
Gimana Min @Gerindra yg biasa nyinyirin Infrastruktur Pak Dhe Jokowi enak toh lewat Tol?" kata warganet yang mengunggah video itu.
Menanggapi video yang viral itu, Partai Gerindra melalui akun Twitter terverifikasi @Gerindra pun memberikan tanggapannya.
Gerindra menyebutkan bahwa menikmati fasilitas tol adalah cara tim Prabowo-Sandi membantu pemerintah melunasi utang.
Cara yang dilakukannya untuk membantu pemerintah adalah dengan menggunakan infrastruktur berbayar.
"Jadi begini, cara paling mudah bagi kami untuk membantu pemerintah melunasi utang-utang yg digunakan untuk membangun infrastruktur adalah dengan cara menggunakan semua infrastruktur berbayar yang ada.
Jadi, sebenarnya kami itu sedang meringankan beban utang pemerintah," tulis Gerindra.
Seperti diketahui, pembangunan jalan tol memang kerap dikritik oleh kubu oposisi.
Misalnya saja kritikan dari Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional pasangan ( BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon.
Melalui akun Twitternya @fadlizon, Kamis (21/12/2018), Fadli Zon kritisi pembangunan jalan tol Trans Jawa yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (20/12/2018).
Awalnya Fadli Zon yang merupakan politisi Partai Gerindra tersebut mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan merupakan kewajiban dari pemerintah, bukanlah sebuah prestasi.
Dirinya juga menyatakan pembangunan yang dibiayai dari dana utang malah memberikan masalah untuk pemerintahan selanjutnya.
Sedangkan, suksesnya pembangunan jalan tol Trans Jawa menurutnya mengandung unsur bisnis.
Menurut Fadli Zon pembangunan jalan tol berbayar merupakan sebuah bisnis, bukan sebuah pelayanan.
"Selamat pagi.
Pemerintah mbangun infrastruktur seperti jalan dan jembatan dll itu mah kewajiban, bukan prestasi.
Kalau membangun dari utang, itu mewariskan masalah generasi mendatang.
Kalau membangun tol berbayar itu namanya bisnis bukan pelayanan," tulisnya.
BACA SUMBER