Inilah Awal Mula Tambang Emas Papua jadi Milik Freeport

“Kennedy berpikiran progresif. Ketika aku membicarakan masalah bantuan kami, dia mengerti. Dia setuju. Seandainya Presiden Kennedy masih hidup, tentu kedua negara tak akan berseberangan sejauh ini,” kata Sukarno dalam oto-biografinya yang ditulis Cindy Adams mengenang kematian John Fitzgerald Kennedy (JFK), Presiden Amerika Serikat (AS) ke-35 yang tewas ditembak pada 22 November 1963. Dikutip dari sejarahri.com
John Fitzgerald Kennedy yang kalah itu menjabat Presiden Amerika Serikat memang memiliki kedekatan yang sangat spesial dengan Presiden Indonesia Sukarno dan bahkan menjadi sahabat dekat. Karena Kedua pemimpin ini menjalin persahabatan yang baik maka Hubungan Indonesia dan Amerika pun ikut membaik.


Sumber: sejarahri.com/jfk-dibunuh-sukarno-lengser-freeport-pun-deal/
Dan disaat Soekarno mendayangi Amerika, Kennedy langsung menyambutnya dengan hangat dan bahkan langsung menghadiahinya helicopter sebagai kenang-kenangan.

Selain itu juga Soekarno ketika datang ke Indonesia setelah kunjungannya ke Amerika serikat langsung membuat Paviliun khsusus di Istana Negara untuk kelas Kennedy mengunjungi Indonesia pada 1964 nanti.

Dari hubungan Soekarno dan Kennedy ini memang banyak pihak menilai bahwa ini semata hanya untuk menguasai Papua oleh PT Freeport, apakah ini benar?

Lisa Pease membeberkan dalam artikel berjudul “JFK, Indonesia, CIA, and Freeport” di Majalah Probe 1996. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC. Dikutip dari sejarahri.com
Ternyata Freeport dikabarnya sudah lama mengincar Papua. Karena pada tahun 1959 Perusahaan Freeport Sulphur dan bahkan nyaris bangkrut dikarena tambang mereka di Kuba dinasionalisasi oleh Fidel Castro.

Dan bahkan dalam artikel tersebut, CEO Freeport akan merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, karena kebijakan Nasionalisasi tersbut dan upaya itu ternyata beberapa kali mengalami kegagalan.

Dan pihak Freeport pun berupa untuk bisa mengeksploitasi Papu dengan berbagai cata dan bahkan pihak Freeport melakukan survey untuk melakukan penilitan seberapa besar kandungan tambahang yang ada di Papua tersebut yang akhirny sedikit menemukan cela untuk bisa menguasai Papua melalui Belanda.

Namun, dikarena Karena memang pada tahun 1960, saat itu suasana di Papua masih tegang. Karena upaya Soekarno yang mencoba merebut Papua dari tangan Belanda dan bahkan sampai melakukan operasi militer yang diberi nama Trikora.

Upaya Freeport yang kala itu mau menjalin kerjasama dengan Belanda lewat Perusahan Belanda yang bernama East Borneo Company. Seidkit terlihat belingsa, karena memang Papua masih dalam pereburan dua Negara. Kalau Papua jatuh ke Indonesia bisa runyam urusannya. Mereka jelas tak mau kehilangan gunung emas itu.

Wilson (Freeport) dikatakan sedang berusaha meminta bantuan Kennedy malah mendapatkan jawaban yang tidak mengenakan. Karena memang Presiden AS itu sahabat dekat Soekarno. Dan Presiden Amerika itu malah mendukung Indonesia dan Kennedy mengirimkan adiknya Bob Kennedy untuk menekan pemerintah Belanda agar tak mempertahankan Papua.

Sampai saat ini, Papua masih aman dikuasai perusahaan asal Amerika itu meski Papua masih dalam keadaan konflik. Namun, naas Belanda, akibat Perang Dunia II, Belanda hancur lebur.

Seketika itu Kontrak Freeport pun buyar. Dan Indonesia memiliki kekuatan untuk Papua dan bahkan Soekarno kala itu selalu menolak perusahaan asing menancapkan kaki mereka di Papua.

Belanda makin kesal dan kekesalan Belandapu bertambah ketika Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia.

Dan sebutir peluru menghentikan pejuangan Kennedy. Seketika itu kebijakan yang dibuat Kenendy tidak berlaku lagi dan bahkan Indonesia pun makin jauh dari AS dan semakin mesra dengan Blok Timur yang bernuansa komunis.

Namun, karena tragedi pemberontakan pada bulan September 1965 lalu membuat Soekarno hancur, Soekarno dilengserkan dan diganti kan jabatannya oleh Soeharto.

Setelah dilantik, Soeharto segera meneken pengesahan Undang-undang Penanaman Modal Asing pada 1967. Freepot menjadi perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Soeharto.

Ironisnya, pemerintah Indonesia hanya dapat jatah 1 persen. Kontras sekali dengan apa yang diperjuangkan Sukarno. Kalau JFK dan Soekarno masih ada, tak akan ada Freeport di Papua. DIkutip dari sejarahri.com

Baca Sumber
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==