JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) heran dengan sikap Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang tidak setuju adanya tes baca Alquran bagi kedua pasangan calon. Padahal, selama ini paslon 02 kerap bicara pembelaan terhadap Islam.
"Bagaimana bicara Bela Islam? Jika ngaji saja tidak bisa? Atau minimal bisa jadi imam salat bagi umat Islam Indonesia yang jumlahnya 90% dari total penduduk. Bukannya mereka teriak-teriak seolah-olah paling Islam?" kata Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago kepada Okezone, Minggu (30/12/2018).
Irma menilai kubu Prabowo kerap mencari pembenaran di balik alasan ketidaksetujuannya terhadap tes baca Alquran yang ditawarkan Dewan Ikatan DAI Aceh. Karena itu politikus NasDem itu menilai kubu oposisi telah menghalalkan segala cara demi meraih kemenangan pada pesta demokrasi tahun depan.
"Saya malah menilai ini cara-cara menghalalkan segala cara untuk menang. Cara-cara seperti ini justru mirip dengan gaya Orde Baru," tegas dia.
Foto: Okezone/Heru Haryono
Diwartakan sebelumnya, Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Sodik Mudjahid menilai tes baca tulis Alquran tak perlu dilakukan oleh kedua paslon capres-cawapres. Menurut BPN, yang lebih penting ialah pengamalan nilai kitab suci dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dewan Ikatan DAI Aceh mengusulkan adanya tes baca Alquran bagi kedua paslon. Mereka mengundang Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga untuk hadir baca Alquran di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada 15 Januari 2019.
Usulan dari Dewan Ikatan DAI Aceh tersebut bertujuan untuk mengakhiri polemik keislaman Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga. Selain itu, tes Alquran juga dinilai untuk meminimalkan politik identitas yang sudah terlanjur dilaukan oleh pendukung kedua pasangan calon.
Baca Sumber