Referensi pihak ketiga
Aksi gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin brutal. Baru-baru ini, mereka melakukan pembantaian terhadap 31 pekerja proyek jembatan Trans Papua.
Pembunuhan 31 pekerja di papua ini terjadi di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. 31 pekerja ini merupakan karyawan BUMN PT Istaka Karya.
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dikenal kerap melontarkan pernyataan sebagai “Garda Terdepan Menjaga NKRI”. Dengan adanya aksi keji OPM ini membuat publik penasaran dengan keberanian Banser.
“Itu tugas TNI dan Polri bukan Banser,” ungkapnya.
Referensi pihak ketiga
Kang Saad yang sehari-hari berprofesi sebagai guru madrasah ini menilai opini yang meminta Banser dikirim ke Papua sebuah pembodohan dan ingin mencitrakan sayap kepemudaan NU itu buruk.
“Ini hanya perang opini dan tidak perlu ditanggapi. Kalau menanggapi sama gilanya,” jelasnya.
Anggota lainnya dari Welahan Demak Nasih (35) mengatakan, opini yang meminta Banser dikirim ke Papua itu upaya mencitrakan buruk.
“Kita cinta tanah air, tetapi tidak harus berperang melawan OPM. Ada UU yang mengatur,” paparnya.
Yatno (36) anggota Banser dari Sayung Demak tidak mempermasalhkan sayap kepemudaan NU Itu dikirim ke Papua.
Referensi pihak ketiga
“Kami siap saja, tentu ada persiapan khusus mulai fisik maupun rohaniah seperti amalan-amalan doa untuk keselamatan,” pungkasnya. (Ren)
Sumber : swararakyat.com/sebagian-banser-menolak-dikirim-ke-papua-gebuk-opm
Baca Sumber